Review Dr Hendrik Sutopo – RSIA Grand Family Pantai Indah Kapuk
Anak saya sudah lahir hari ini, tanggal 13 Juni 2022 dengan kondisi anak dan istri sehat. Dokter yang membantu persalinan istri saya adalah Dr Hendrik Sutopo M.BioMed Sp.Og yang kebetulan praktek di RSIA Grand Family PIK. Dokter Hendrik Sutopo menurut saya adalah dokter yang sangat recommended. Penjelasannya lengkap, tidak terburu-buru dan sangat responsif jika kita contact. Apalagi dokter Hendrik sangat support persalinan normal.
Perjalanan kehamilan istri saya sebenarnya dipenuhi drama, awalnya kami menginginkan persalinan normal, karena itu saya memilih dokter terbaik di salah satu RS terbaik di Kab.Tangerang yang dekat dengan rumah. Awalnya dokter disana kelihatan lumayan baik, tetapi lama kelamaan mulai banyak hal-hal aneh. Sebut saja dokter tersebut dokter X.
Keanehan pertama adalah kami tidak diberi buku hamil, beberapa kali saya minta tidak pernah dikasih. Keanehan kedua, berat badan dan lingkar perut istri tidak pernah diperhatikan, advice dari dokter X selalu itu-itu saja, keanehan ketiga, dia selalu lupa istri sudah minggu keberapa, kemudian lupa jg anak keberapa, karena saya awam dan males pindah dokter, maka saya pun manut-manut saja. Sampai minggu 32 tiba-tiba dokter X kelihatan panik dan saya dan istri saya dirujuk untuk screening ke Dr Wiku di Eka Hospital. Disana dokter wiku bilang “kenapa si X rujuk bayi ke saya di usia 32 minggu? harusnya di usia 24-26 minggu, trus bayi kalian masalahnya apa? buku hamilnya mana?” (mungkin banyak yg keberatan dengan intonasi dr wiku yang dianggap galak, tapi kl menurut saya itu galak in a good way, galak dan tegas lbh baik drpd lalai dan sepele). Di saat itulah trust kami ke dr X hancur berantakan, untung saja setelah screening bayi saya sehat tanpa ada kelainan.
Di minggu ke 36 kami balik lg ke dokter X untuk control krn males pindah dokter,minggu ini istri sebenarnya sudah agak aneh kondisinya, tiba2 dia mengeluh sakit punggung dan belakang leher, padahal gak salah posisi tidur, kemudian kaki dan wajah dia kebas bengkak2, pada saat kami ke dokter X, dia pun panik lg dan langsung vonis gejala preeklampsia, lagsung hari itu ditest lab dan tensi, ternyata tensi darah istri saya 180/110, nilai yg sangat mengkhawatirkan, berat badan dia loncat naik 10kg dalam 4 minggu, sedangkan bobot bayi hanya naik 200 gram saja, setelah hasil lab keluar, ternyata gk ada protein dalam urine, jadi istri saya divonis hipertensi kehamilan, dikasi obat penurun tekanan darah dan disuruh datang lagi dalam seminggu.
Selesai dari dokter X saya merasa ada yg salah, ada teman yang menyarankan saya ke dokter Hendrik karena dia juga sedang hamil dan ditangani oleh dokter Hendrik. Hari itu juga saya bikin janji dengan dokter Hendrik dan datang ke dia. Oleh dokter hendrik bayi saya di USG dan istri saya pun di diagnosa, diagnosa dokter hendrik adalah istri saya memiliki banyak gejala preeklampsia yang dapat membahayakan ibu dan janin, awalnya dia masih support persalinan normal, tetapi setelah dicek dan dijelaskan dengan menyeluruh pro dan cons nya, akhirnya saya memilih persalinan caesar saja karena bayi harus cepat dikeluarkan demi kesalamatan ibu dan bayi.
Seperti yang saya jelaskan diatas, dokter Hendrik menjelaskan dan mendiagnosa dengan sangat detail dan baik, tidak terburu-buru dan arogan, dia jg tidak memaksa kita untuk mengambil salah satu metode Saya yakin pasien dokter Hendrik gk kalah banyak dengan dokter X, tetapi perhatian yang diberikan jauh berbeda, mungkin inilah perbedaan skill dan mindset dokter yang baik dan kacau.
Pada saat persalinan, menurut istri saya, tensi darahnya sempat tembus 200/130. Dokter Hendrik dan tim sangat baik, telaten dan sangat perhatian, sehingga istri saya dapat melahirkan dengan aman dan lancar walaupun sempat ada masalah, masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Istri saya juga merasa sangat tenang dan nyaman ditangani oleh dokter Hendrik dan tim. Disamping itu, operasi Caesar dengan metode ERACS yang dilakukan oleh dokter Hendrik dan tim memungkinkan istri saya berjalan pas 6 jam setelah operasi, dan bisa beraktivitas tanpa kesulitan, tidak ada sakit di tulang punggung bekas suntik, dan ultimately : Bekas caesar hampir tidak nampak pada saat plaster dibuka.
Setelah operasi juga dokter Hendrik selalu jalan visit ke kamar rawat inap dan menjawab setiap pertanyaan dengan detail dan sabar, memberikan advice yang menurut saya sangat masuk akal untuk penyembuhan ibu.
Saya merasa sangat bersyukur sudah diketemukan dengan Dokter Hendrik dan Tim di RSIA Grand Family PIK yang membantu persalinan anak kami kami dengan hasil yang sangat baik. Thanks A lot!!
Edit tambahan : Menurut saya pribadi, RSIA Grand Family juga adalah pilihan yang sangat tepat untuk pasangan yang baru memiliki anak pertama, mengurus akte lahir dan ktp anak mudah dan cepat langsung di RS, kita juga bisa langsung mengambil paket foto newborn yang dilakukan di RS, yang terbaik adalah staff suster kamar newborn yang selalu siap support kami bahkan ketika saya memiliki kesulitan interpretasi tangisan anak.
Sampai hari ke 7 anak saya dibawa ke rumah juga saya masih ada beberapa kali telepon ke RS untuk konsultasi kenapa anak saya nangis gk berhenti-berhenti, solusi yg diberikan oleh suster kamar bayi RS Grand Family sangat membantu sekali.